1.. Jelaskan
dan beri contoh untuk masing-masing tipe sampling berikut :
1.
Convenience
2.
Purposive
3.
Simple random
4.
Complex random
·
Convenience
sampel
Convenience
sampel adalah jenis non-probabilitas teknik sampling. Sebuah convenience sample
hanyalah salah satu di mana unit yang dipilih untuk dimasukkan dalam sampel
yang paling mudah untuk diamati. Sementara pengambilan convenience sample harus
dilakukan dengan hati-hati, biaya rendah dan kemudahan penggunaan membuat
pilihan yang lebih disukai untuk proporsi yang signifikan.
Contoh
: misalnya ada seorang peneliti ingin mengetahui tentang kebersihan wilayah Jakarta
Selatan ia menanyakan kepada orang yang ada dijalan atau orang dia jumpai
bukan orang yang mengerti tentang kebersihan wilayah Jakarta Selatan seperti
petugas kebersihan atau mendatangi kantor gubernur atau walikota Jakarta
Selatan.
·
Purposive Sampling
purposive sampling
adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang
diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan
sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang
maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan
(sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan
lupa yang mencerminkan populasinya).
Contoh : Misalnya
yang diperlukan sebagai sampel adalah “perempuan pengguna sepeda motor tipe
laki-laki (bukan bebek dan sejenisnya)”–karena yang sedang dicari (jadi,
populasinya) adalah perempuan-perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki.
Hati-hati, populasinya bukan semua pengguna sepeda motor, sepeda motor jenis
atau tipe apapun. Hati-hati pula, bukan “pengguna motor: kasus perempuan
pengguna motor laki-laki.” Juga hati-hati: bukan pengguna sepeda motor
laki-laki: kasus perempuan. Populasinya semua perempuan pengguna sepeda
motor laki-laki (artinya, atau definisi operasionlanya: perempuan yangselalu
atau sering kali jika bepergian menggunakan sepeda motor jenis itu, apapun yang
menjadi latar belakangnya).
·
Simple
Random Sampling
Simple Random Sampling
adalah suatu tipe sampling probabilitas, di mana peneliti dalam memilih sampel
dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk
ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu maka terpilihnya
individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan
(chance), dalam arti memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya
pertimbangan subjektif dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik yang paling
objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain.
Contoh
: misal ada “pembiayaan pembangunan pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya
adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP
itu dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokan terlebih dahulu,
dengan demikian peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.
·
Complex Random Sampling
Complex Random Sampling adalah cara sampling yang hampir
sama dengan simple random sampling, namun perbedaannya adalah lebih kompleks
dalam perhitungannya.
Keuntungan utama dari suatu sampel yang kompleks dibandingkan dengan sampel acak sederhana adalah:
1. Complex Random Sampling tidak memerlukan kerangka sampling lengkap dari elemen populasi.
2. Complex Random Sampling adalah lebih ekonomis dan praktis.
3. Complex Random Sampling menjamin sampel yang representatif dari populasi.
4. Complex Random Sampling membuat desain langkah-demi-langkah sampel mungkin.
Kerugian utama dari Complex Random Sampling adalah umumnya kurang efisien daripada sampel acak sederhana, yaitu hasil perkiraan memiliki presisi yang rendah untuk ukuran sampel yang tetap.
Keuntungan utama dari suatu sampel yang kompleks dibandingkan dengan sampel acak sederhana adalah:
1. Complex Random Sampling tidak memerlukan kerangka sampling lengkap dari elemen populasi.
2. Complex Random Sampling adalah lebih ekonomis dan praktis.
3. Complex Random Sampling menjamin sampel yang representatif dari populasi.
4. Complex Random Sampling membuat desain langkah-demi-langkah sampel mungkin.
Kerugian utama dari Complex Random Sampling adalah umumnya kurang efisien daripada sampel acak sederhana, yaitu hasil perkiraan memiliki presisi yang rendah untuk ukuran sampel yang tetap.
2.
Jelaskan dan berikan contoh cara
menentukan ukuran sample.
Cara Menentukan Ukuran
Sampling
– Salah satu masalah yang dihadapi dalam
teknik penarikan sampel adalah tentang berapa banyak unit analisis (ukuran
sampel) yang harus diambil. Oleh karena itu, pada saat peneliti mengajukan
usulan penelitian, disarankan untuk secara tegas memberikan gambaran
operasional berupa ukuran sampel minimal yang akan digunakan untuk
penelitiannya. Ukuran sampel ini akan memberikan isyarat mengenai kelayakan
penelitian (eligibility of the research).
– Ukuran sampel bisa ditentukan melalui dua
dasar pemikiran, yaitu ditentukan atas dasar pemikiran statistis, dan atau
ditentukan atas dasar pemikiran non statistis. Ditinjau dari aspek statistis,
ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) bentuk
parameter yang menjadi tolak ukur analisis, dalam arti apakah tujuan penelitian
ini untuk menaksir rata-rata, persentase, atau menguji kebermaknaan hipotesis,
(2) tipe sampling, apakah simple random sampling, stratified random
sampling atau yang lainnya. Tipe sampling ini berkaitan dengan penentuan
rumus-rumus yang harus dipakai untuk memperoleh ukuran sampel, dan (3)
variabilitas variabel yang diteliti (keseragaman variabel yang diteliti), makin
tidak seragam atau heterogen variabel yang diteliti, makin besar ukuran sampel
minimal. Sedangkan dipandang dari sudut nonstatistis, ukuran sampel ditentukan
oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) kendala waktu atau time constraint,
(2) biaya, dan (3) ketersediaan satuan sampling.